KUNJUNGAN BOUYANT MONTESSORI SCHOOL ELEMENTARY KE BANK SAMPAH MAPOLI

Bank Sampah MAPOLI menerima kunjungan dari siswa Bouyant Montessori School Elementary pada Jum’at, 14 Februari 2025. Kunjungan ini dalam ranga memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih” yang diperingati pada tanggal 21 Februari 2025. Peserta kunjungan sebanyak 147 orang terdiri atas 90 orang lower class (Kelas 1 s/d 3), 43 orang upper class (Kelas 4 s/d 6) dan 14 orang guru pendamping. Siswa dan guru berkumpul di ruang Aula Balai Pelatihan LHK Kupang untuk mendapatkan arahan dan materi tentang bank sampah.

Kepala Balai Pelatihan LHK Kupang, Dr. Ir Iwan Setiawan membuka kegiatan dengan memberikan arahan tentang peringatan HPSN. Pak Iwan menjelaskan bahwa HPSN diperingati untuk mengenang peristiwa longsor yang terjadi 20 tahun yang lalu di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Leuwigajah di Kota Cimahi, Jawa Barat. Akibat longsoran ini, 2 Desa tertimbun sampah dan 157 orang tewas. “Timbunan sampah ini menggunung dan akhirnya longsor. Ini akibat ulah manusia yang tidak bisa mengelola sampah dengan tepat, oleh sebab itu para siswa harus belajar cara memilah sampah, karena masih terdapat jenis sampah yang bernilai ekonomi “ kata Pak Iwan.

Selanjutnya, Pengurus Bank Sampah MAPOLI menyampaikan materi tentang Pengelolaan Sampah Pada Bank Sampah. Materi yang diberikan yaitu pengertian Bank Sampah, Profil Bank Sampah MAPOLI, Tujuan dan Program BSM, serta pentingnya mengelola sampah dengan cara yang tepat. Setelah sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pilah sampah. Siswa dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh pengurus BSM.

Pendamping bersama dengan guru memandu siswa melakukan pemilahan sampah. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk memilah sampahnya masing-masing. Setelah praktik pemilahan, setiap kelompok ke Sekretariat Bank Sampah MAPOLI untuk menimbang dan mencatat berat sampahnya. Pendamping menjelaskan tentang mekanisme bank sampah di depan Sekretariat BSM. Setelah penimbangan selesai, peserta berkumpul di lapangan dan bersiap kembali ke sekolah. Kunjungan ini diharapkan mampu membangun kebiasaan siswa untuk memilah sampah di rumah dan di sekolah agar sampah tidak menumpuk di TPS/TPA sehingga kebersihan lingkungan terjaga. 

(Andi Chaeriyah/ PSM Ahli Pertama)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top