Sampah Jadi Berkah Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Menjadi Produk Kerajinan

Mengubah sampah menjadi berkah, semboyan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bank Sampah MAPOLI binaan Balai Pelatihan LHK Kupang adalah mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian Praktek Kerja Lapangan SMK Kehutanan Negeri Makassar di Balai Pelatihan LHK Kupang khususnya di kelas Bank Sampah.
Menurut Fatmawati (47), sampah yang didaur ulang dari jenis kertas, plastik, logam dan kain. Untuk sampah kertas menggunakan kertas koran yang dibuat menjadi kerajinan anyaman. Sedangkan sampah plastic menggunakan tutupan botol plastic dipadukan dengan kain perca dan dibuat menjadi gantungan kunci, plastik residu dan PET biru muda dibuat menjadi ecobriks, sampah logam menggunakan kaleng susu beruang yang dibuat gelas hias dan sampah kain perca dibuat scrunchies atau ikat rambut.

Untuk setiap jenis kerajinan, membutuhkan keterampilan tertentu. Misalnya saja pada pembuatan gantungan kunci dan scrunchies membutuhkan keterampilan menjahit sedangkan pada pembuatan anyaman membutuhkan keterampilan melinting dan menganyam kertas koran. Menurut salah satu siswa, David B. Tandi Palobo (18), kegiatan membuat produk kerajinan dari bahan baku sampah sangat menyenangkan, selain karena first time, banyak pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan seperti prosedur penganyam dan keterampilan menjahit. “Saya sangat termotivasi untuk memanfaatkan koran dan kain perca yang ternyata bisa dibuat produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi” imbuhnya.

Kegiatan daur ulang sampah ini dilaksanakan pada kelas Bank Sampah MAPOLI mulai 27 September sampai dengan 12 November 2022. Ada sekitar 375 buah gantungan kunci, 75 buah gelas hias, 15 buah anyaman, 80 buah scrunchies dan 55 buah ecobriks. Kegiatan ini tidak hanya memproduksi produk saja, tetapi sudah sampai dengan pengemasan dan pemasaran produk kepada masyarakat. Dari kelima jenis produk, yang dikemas dan dipasarkan ada 4 produk yaitu gantungan kunci, gelas hias, anyaman dan scrunchies. Salah satu lokus pemasaran yaitu dalam acara bazar HUT DWP Pemerintah Provinsi NTT di depan Kantor Gubernur Provinsi NTT, 11 November 2022 yang lalu. Kegiatan daur ulang sampah menjadi produk kerajinan ini diharapkan bisa menjadi pionir pengolahan sampah bernilai ekonomi untuk mengurangi jumlah sampah daur ulang yang masuk ke tempat pembuangan sampah akhir. Kegiatan ini sejalan dengan misi Bank Sampah MAPOLI yaitu mengajak masyarakat untuk terus aktif memilah dan mengolah sampah untuk mewujudkan lingkungan indah.(Andi Chaeriyah)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top