Pada hari Rabu, 22 Januari 2025 pendamping kelompok tani hutan binaan Balai P2SDMK Kupang melakukan pertemuan dengan pengurus dan anggota KTH Paloil Tob. Kegiatan pertemuan dengan KTH Paloil Tob ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KTH Paloil Tob selama tahun 2024 dan untuk mengetahui aktivitas kelola kawasan melalui kondisi lahan anggota KTH.
Pendamping memulai pertemuan dengan menyampaikan agenda kegiatan yaitu Evaluasi kegiatan 2024, pengecekan produk kacang mede oven “Alekot” dan kelola kawasan berupa kegiatan pemeliharaan, penanaman dan laporan RHL. Ketua KTH Paloil Tob menginformasikan bahwa pertemuan rutin tidak berjalan karena anggota masih fokus menanam kacang-kacangan di lahan. Meskipun demikian, penyulaman dan penanaman anakan mede tetap dilakukan di lahan yang masih kosong milik anggota begitupun dengan pemeliharaan tanaman mede.
Koordinator seksi usaha melaporkan bahwa progres pemasaran mengalami penurunan. Hal ini disebabkan bahan baku berkurang sehingga harus mencari di kelompok lainnya. Anggota belum intens mengkacip karena harga tengkulak relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, anggota lebih memilih menjual gelondongan daripada mengkacip. Meskipun begitu, berdasarkan laporan koordinator seksi usaha, kondisi tersebut masih bisa tertangani sehingga permintaan produk dari toko-toko bisa terpenuhi. Namun kondisi ini tidak bisa dibiarkan seterusnya, karena bisa menghambat jalannya proses produksi produk.
Pendamping menanggapi bahwa perlu adanya simulasi perhitungan harga gelondongan untuk anggota. Jika kondisi kas usaha masih bisa mendukung, pengurus bisa membeli gelondongan dari anggota dengan harga yang sama dengan tengkulak atau jika memungkinkan berikan harga diatasnya. Hal ini lebih tepat jika dibandingkan pengurus membeli ke tempat lain, agar bahan baku tetap bisa terpenuhi dan produksi bisa tetap berjalan.
Pendamping juga memberi penguatan kepada anggota KTH bahwa anggota perlu mengingat komitmen yang telah dibangun sebelumnya bahwa kegiatan usaha yang telah mengangkat nama baik kelompok harus tetap berjalan. Untuk menjaga semua itu, anggota harus tetap bekerjasama dengan seksi usaha menyiapkan bahan baku sehingga seksi usaha tidak terkesan bergerak sendiri dan mampu memenuhi permintaan toko-toko yang telah menjalin kerjasama dengan kelompok. Selain itu, pendamping juga mengingatkan agar anggota membayar iuran kas untuk tahun 2024.
Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kelola kawasan. Berdasarkan laporan koordinator seksi kelola kawasan bahwa kegiatan rekonstruksi pagar luar lahan perhutanan sosial sudah dikerjakan, sisa sekitar 25 meter yang belum selesai dan target penyelesaiannya pada tanggal 1 Februari 2025. Kemudian, setiap anggota yang hadir menceritakan kondisi lahannya. Rata-rata setiap anggota telah menyelesaikan pembuatan pagar, melakukan penyulaman dan pemeliharaan pada tanaman mede di lahan mereka.
Adapun catatan lainnya yang merupakan hasil pertemuan dan perlu ditindaklanjuti yaitu :
1. KTH membutuhkan bantuan kawat untuk melanjutkan pembangunan pagar
2. Badan pengurus dibuatkan SK yang terupdate yang ditambahkan seksi kelola kawasan
3. Saprodi untuk mendukung area produksi membutuhkan kawat untuk menutup dinding sehingga dapat menata etalase
4. Kelompok membutuhkan tanaman buah, kemiri, beringin, pinang, trambesi, cacao, daun salam untuk kegiatan penanaman selama musim hujan
5. Pembuatan pupuk bokashi agar terus berjalan dan dipandu oleh anggota yang ikut pelatihan yaitu Tabitha, Silvester, Stefanus dan Mesak.
(Andi Chaeriyah/ PSM Ahli Pertama)